Mengkomsumsi makanan seharusnya anda juga harus berhati-hati karena tidak semua makanan yang anda komsumsi cocok dengan darah anda karena bila salah makan maka anda akan terjangkit alergi atau ketidak cocokan maka seharusnya anda menghindarinya dengan mengganti makanan pengganti.
Alergi makanan adalah ketidak mampuan tubuh menerima sesuatu yang dianggap sebagai alergen, alergen dalam bahasa indonesia adalah penyebab alergi, alergi tidak saja dalam bentuk makanan, tetapi bisa dalam bentuk yang lain. Seperti contoh kecilnya ”Alergi debu, alergi udara, panas DSB”
Dalam sesion ini kita akan membahas mengenai alergi, yang umum terjadi pada makanan. Umumnya orang dengan penderita alergi akan menghindari makanan yang membuat tubuh tidak mampu atau menyebabkan gejala-gejala tertentu pada bagian tubuh tertent. Hal ini sangat tidak menguntungkan, pasalnya ada beberapa makanan tertentu yang diabaikan (Tidak Dikonsumsi) padahal apabila kita kekurangan satu bahan makanan saja, kita akan tertinggal satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Pernyataan Dr. Rival Evendy sebagai berikut :
”Pasien alergi akan cenderung meninggalkan makanan sejenis dari satu bahan makanan yang sebelumnya menyebabkan alergi”
Kesimpulan dari pernyataan beliau adalah seseorang yang alergi pada satu bahan makanan misalnya telur, cenderung akan meninggalkan makanan-makanan yang sifatnya menyamai dengan telur, bisa saja seperti daging, ikan sungai, ikan laut, atau mereka beranggapan segala sesuatu yang berbau amis seperti telur akan menyebabkan kelainan setelah mengkonsumsinya.
Akibatnya sangatlah fatal jika kaus diatas tidak segera ditangani. Kasus diatas, seseorang dengan penderita alergen akan beresiko untuk kekurangan nutrisi akibat meninggalkan salah satu dari bahan makanan, contohnya orang yang alergi terhadap telur beresiko untuk kekeuranga Fe (Zat Besi).
Apa Solusinya?
Menurut dokter Rival Evendy, solusi yang tepat ada dua point, point pentingnya sebagai berikut :
1. Menghilangkan Sugesti
Pasien alergi umumnya diakibatkan oleh ”sugesti” apa itu sugesti,,? boleh kita sebut sebagai Anggapan/perasaan seseorang terhadap sesuatu, contoh :
”Bapak Udin pada suatu waktu mengkonsumi telur puyuh, setelah sehabis beliau mengkonsumsi telur puyuh tersebut, badan beliau mengalami bercak merah dan gatal, perasaan tersebut akan muncul apabila beliau bertemu kembali dengan bahan makanan telur puyuh, karena beranggapan bahwa, apabila dia mengkonsumsinya lagi kulitnya akan mengalami bercak merak dan gatal.
Padahal tidak demikian, belum tentu si bapak udin jika mengkonsumsi makanan berupa telur puyuh tersebut akan kembali kulitnya mengalami bercak merah. Itu semua karena sugesti bapak udin terhadap telur puyuh, untuk menghilangkannya salah satu cara dengan memanipulasi atau sabotase telur puyuh terhadap gabungan makanan lainnya, contohnya memasukan gilingan telur puyuh pada pastel basah, atau mencampurkannya dengan bubur sehingga telur puyuh benar-benar tidak terlihat, dan mampu menghilangkan sugesti bapak udin.
2. Mengganti Alergen dengan makanan pengganti
Cara ini dipakai atau digunakan apabila cara diatas tidak berhasil kita lakukan. Jika tindakan diatas kurang menunjukan hasil yang tepat, akan sangat fatal apabila usaha lain tidak digunakan. Mengganti makanan penyebab alergen dengan makanan penggaanti adalah hal yang kemungkinan besar akan dapat diterima pasien. Makanan pengganti adalah makanan yang dapat menggantikan asupan nutrisi dari bahana makanan yang tidak bisa atau mampu untuk dikonsumsi. Seperti kasusnya bapak udin diatas yang alergi terhadap telur puyuh dapat kita gunakan makanan pengganti berupa Tempe yang sama sama mempunyai zat gizi protein. Namun ada perhitungan berapa jumlah yang harus dikonsumsi, lihat perhitungan dibawah ini :
Jenis alergi bahan makanan = Telur digantikan dengan Tempe
Protein Telur = 400 g
Protein Tempe = 200 g
Jadi perbandingan konsumsinya adalah (2:1)
Sehingga jumlah tempe sebagai bahan pengganti harus dikonsumsi 2 kali lenih banyak dari jumlah telur (misal 1 telur = 2 tempe)