Ketika bayi memuntahkan makanannya, bisa jadi perutnya terlalu penuh untuk menampung segalanya. Bayi di bawah usia sepuluh bulan memiliki otot pencernaan yang belum matang, serta katup antara perut dan kerongkongannya belum berkembang sempurna.
“Jika bayi makan terlalu banyak atau terguncang berlebihan sesudahnya, katup tersebut akan relaks dan terbuka, sehingga makanan mengalir kembali ke atas,” ujar Terry Hatch, M.D., dokter anak di Carle Foundation Hospital, Urbana, IL. Banyak bayi juga muntah setelah menelan terlalu banyak udara.
Cara mencegah bayi muntah :
1. Perbaiki posisi anak kala menyusu (baik ASI maupun susu botol). Tak boleh sambil tidur tapi harus tegak dengan kepala lebih tinggi. Dengan demikian makanan atau minuman yang masuk ke tubuh akan langsung turun ke bagian bawah
2. Beri anak makan / minum dalam porsi kecil tapi sering, agar makanan / minuman yang masuk turun dulu. Apalagi jika lambungnya datar atau melipat. Jadi kalau minum susu 100 cc, missal berikan setengahnya dulu.
3. Selalu sendawakan bayi tiap kali usai disusui. Hindari pula posisi telentang setelah bayi disusui. Ingat, cairan yang masuk kedalam tubuh bayi akan mencari posisi paling rendah.
4. Tegakkan bayi setegak mungkin selama dan beberapa waktu setelah minum susu.
5. Pastikan ukuran dot botol tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Saat menyusui, botol dimiringkan sedemikian rupa sehingga susu, bukan udara yang memenuhi bagian dotnya.
Namun, hubungi dokter anak jika muntahannya banyak dan berwarna kuning atau kehijauan; mungkin saja ada virus dalam perutnya atau mengalami kondisi medis yang serius, seperti sumbatan pada usus atas.