Asam-asam amino esensial telah diteliti dengan mempergunakan binatang-binatang percobaan. Bila satu atau lebih dari asam-asam amino ini ditiadakan dari susunan makanan, binatang percobaan tersebut menunjukkan hambatan pertumbuhan dan terjadi nitrogen balans yang negative.
Dengan cara demikian dapat diketahui kebutuhan tubuh untuk masing-masing asam amino esensial setiap hari. Angka-angka kebutuhan masing-masing asam amino esensial tersebut dihimpun dalam suatu daftar oleh para ahli FAO-WHO dan disebut Provisional Amino Acid Pattern (PAP), yang kadang-kadang disebut juga protein induk, atau protein standar.
Tubuh mensintesa suatu protein tertentu bila semua asam amino yang diperlukan untuk struktur protein tersebut tersedia lengkap dalam jumlah masing-masing yang cukup.
Bila ada yang kurang tetapi dari jenis non-esensial, maka asam amino ini akan disintesa lebih dahulu agar menjadi lengkap dan baru protein itu dapat disusun.
Tetapi bila ada yang tidak ada itu asam amino esensial, maka tubuh tidak dapat mensintesanya dan protein tersebut tidak dapat disusun. Dapat atau tidaknya dibuat sesuatu protein tubuh, tergantung dari ada tidaknya semua asam amino esensial secara lengkap dan dalam kwantum yang dibutuhkan masing-masing.
Jelas bahwa diperlukannya protein didalam makanan harus memenuhi syarat kwantum dan kualitas, sedangkan kualitas ditentukan oleh asam amino esensial yang lengkap dan dalam jumlah masing masing yang memenuhi kebutuhan.