Jika Bayi Terkena Batuk Pilek

Jika Bayi Terkena Batuk PilekPilek dapat menyebabkan hidung tersumbat sehingga si kecil sulit bernapas, dan terdorong untuk bernapas melalui mulut. Ada dua kemungkinan penyebab anak pilek, yaitu :

Alergi , jika alergi penyebabnya maka harus dicari sumber alerginya, apakah karena debu, suhu udara . untuk anak usia 2 tahun bisa dilakukan dengan tes alergi untuk mengetahui penyebab alergi, namun untuk bayi bisa dengan obeservasi. Bila penyebab alergi sudah ditemukan, lebih mudah untuk mengatasi pileknya yaitu dengan menghindari penyebab alerginya. Untuk pemeriksaan lebih lanjut anda dapat membawanya ke dokter spesialis anak ahli alergi.


Infeksi virus atau bakteri, umumnya pilek dialami anak akibat infeksi virus yang masuk kedalam tubuh melalui lubang hidung lalu ke tenggorokan. Infeksi virus ini menyebabkan radang selaput lendir hidung, sehingga menimbulkan gejala hidung beringus, tersumbat, kadang disertai sakit tenggorokan. Pada anak yang sudah besar, kondisi tersebut tidak mengkhawatirkan namun pada usia 3 bulan harus diwaspadai. Mungkin saja terjadi komplikasi seperti bronchiolitis (radang cabang atas paru) atau pneumonia (radang paru-paru), juga dapat mengganggu proses menelannya.


BACA:  Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan Baby Led Weaning (BLW)

Pada saat anak mengalami ISPA, yang sebagian besar disebabkan oleh vius, rongga hidung sering ikut meradang, namun membaik sendiri tanpa pemberian antibiotika. Pada sebagian kecil kasus, radang di rongga hidung mengalami komplikasi, yaitu terinfeksi tambahan oleh bakteri dan mengenai rongga sinus sehingga memerlukan pemberian antibiotika. Sayangnya tidak ada perbedaan spesifik antara gejala batuk – pilek akibat ISPA dengan komplikasi sinusitis bacterial. Walau begitu, ada sedikit petunjuk yang mengarahkan kecurigaan terjadinya komplikasi sinusitis bacterial bila gejala batuk – pileknya terus berlanjut hingga 10 hari atau lebih, disertai demam tinggi di atas 39 derajat celcius, dan anak tampak sakit berat. Jika anak terserang batuk pilek disertai demam, usahakan untuk tetap banyak minum. Beri air hangat, baik itu ASI, susu, jus , buah, atau air putih. Perbanyak istirahat. Atasi demamnya dan jaga kamarnya tetap lembab.

 
BACA:  Perdarahan Masa Nifas

Hal lain yang harus diperhatikan jika bayi terkena batuk – pilek adalah :
1. Jangan buru-buru memberikan obat pada bayi karena obat yang dibilang ringanpun tetap memiliki efek samping. Jadi bila penyakitnya tak berbahaya, tak perlu diberi obat.

2. Jangan pula diberikan obat antibiotik tanpa petunjuk dokter, karena batuk-pilek pada anak umumnya disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak dapat membunuh virus.

3. Sebaiknya cari penyebab batuk-pilek yang dialami si kecil. Pemicu batuk yang paling sering adalah polutan seperti asap atau debu.

4. Untuk memperlancar jalan napas bayi, tetesi hidungnya yang tersumbat dengan larutan NaCl fisiologis yang bebas dibeli dimana saja. Biasanya dibuat dalam kemasan 25 ml, bertuliskan Sodium Chloride 0,9 %. NaCl bukan obat, sehinga dapat diteteskan pada hidung bayi sesering mungkin tanpa menimbulkan efek samping.

BACA:  Empat Masalah Gizi Balita Usia 1- 5 Tahun

5. Jika batuknya berdahak, atasi dengan member minum lebih banyak daripada biasanya, supaya dahak menjadi encer dan mudah keluar.

6. Obat gosok boleh saja dioleskan di dada dan punggung bayi, asalkan tidak menimbulkan iritasi kulit.

7. Biasanya batuk – pilek berlangsung 3-10 hari. Bila dalam batas waktu tersebut, si bayi masih terserang batuk – pilek tanpa penyebab yang jelas, segera periksakan ke dokter.

8. Begitu pula jika batuk-pilek yang dialami si bayi sampai menyebabkannya bayi rewel, tidak bisa tidur, dan tidak bisa minum ataupun makan. Ini pertanda serius, segera bawa ke rumah sakit.