Penyakit-Penyakit Defisiensi Gizi Tingkat Nasional Indonesia
Penyakit-penyakit gizi di Indonesia terutama tergolong ke dalam kelompok penyakit defisiensi. Penyakit gizi lebih (overnutrition) dan keracunan pangan (food intoxication) belum dianggap telah mencapai tingkat bahaya nasional.
Meskipun demikian, semakin banyak perhatian para ahli kesehatan dan gizi yang ditujukan pada penyakit-penyakit gizi metabolic yang tergolong kelompok komdisi gizi lebih, terutama penyakit Diabetes Melitus (MD) dan penyakit-penyakit Cardiovaskuler Diseases (CVD), termasuk penyakit Hypertensi.
Pada tahun (1988) Kementrian Kesehatan Republic Indonesia mengenal empat jenis penyakit defisiensi gizi yang dianggap sudah mencapai kegawatan nasional karena kerugian yang mungkin ditimbulkannya terhadap pembangunan Bangsa Indonesia secara Nasional.
a. Penyakit kekurangan kalori dan Protein (KPP atau PEM, CPM)
b. Penyakit defisiensi vitamin A
c. Penyakit defisiensi yodium (Iodine Deficiency Deseases, IDD)
d. Penyakit Anemia Defisiensi Zat besi (Fe)
Pengenalan keempat penyakit defisiensi tingkat nasional ini terjadi secara bertahap. Pada permulaan tahun 1950, baru penyakit KKP dan Defisiensi Vitamin A yang dikenal mempunyai tingkat kegawatan nasional, kemudian pada dasawarsa berikutnya lagi dilebarkan mencakup Defisiensi Fe.
Hal ini terjadi karena penelitian dan para ahli gizi berangsur-angsur bertambah dan mencurahkan perhatiannya lebih banyak kepada penyakit-penyakit tersebut.
Dari keempat jenis defisiensi dengan taraf nasional itu, KKP dan Defisiensi Vitamin A sudah banyak ditangani, sedangkan Defisiensi Yodium baru ditanggulangi sejak sekitar tahun 1980 dan Defisiensi Fe belum lagi ditanggulangi secara penuh oleh pemerintah sampai tahun 1988.