Cara Menentukan Kadar Abu Dari Sampel Bahan Makanan

https://www.gizi.ilmukesehatan.comKadar abu menggambarkan kandungan mineral dari sampel bahan makanan. Yang disebut kadar abu ialah material yang tertinggal bila bahan makanan dipijarkan dan dibakar pada suhu sekitar 500-800 derajat Celsius.

Semua bahan organic akan terbakar sempurna menjadi air dan CO2 serta NH3 sedangkan elemen-elemen tertinggal sebagai oksidannya.


Dalam cawan porselen tahan panas, ditimbang sekitar 2 gram bahan makanan (aliquot), teliti sampai 4-5 desimal dengan mempergunakan timbangan analitik, lalu dimasukkan ke dalam muffle furnace dan dipanaskan 500-800 derajat Celcius, secara berangsur naik.


BACA:  Cara Melakukan Survei Gizi

Bahan makanan akan terbakar dan mula-mula keluar asap hitam, kemudian tidak berasap dan dibiarkan pijar beberapa jam. Kemudian furnace dimatikan dan dibiarkan menjadi dingin.

 

Cawan dengan abu kemudian dipindahkan kedalam desiccators dan dibiarkan lagi beberapa lama sampai mencapai suhu kamar, kemudian cawan dengan abunya ditimbang dan dicatat.

Cawan dimasukkan sekali lagi kedalam furnace sekitar 1 jam dan diulang didinginkan seperti diatas, dan ditimbang lagi. Kalau berat sudah tidak banyak berubah, pemeriksaan tak perlu diulang.

BACA:  Zat Makanan Dasar Menurut Ilmu Gizi

Dengan mengetahui berat cawan ketika mula-mula kosong, dapat dihitung berat abu yang telah terjadi. Bila berat abu dinyatakan dalam persen berat asal sampel pada permulaan pengabuan, terdapatlah kadar berat abu dalam persen.

Pengerjaan penimbangan harus dilakukan cepat, karena abu yang kering ini umumnya bersifat hygroskopik, sehingga bila pengerjaan dilakukan lambat, abu akan bertambah berat karena mengisap uap air dari udara.