Sifat penting lain Pertama dari penyakit gizi ialah tidak soliter, artinya suatu defisiensi zat gizi sering terdapat beberapa jenis sekaligus, hal ini terjadi karena defisiensi tersebut disebabkan oleh kekurangan konsumsi bahan makanan yang merupakan sumber dari beberapa zat gizi.
Jadi bila sudah dapat diperkirakan bahan makanan apa yang kurang konsumsinya, sebaiknya dicari gejala-gejala penyakit defisiensi zat gizi lain yang seharusnya didapat dari bahan makanan tersebut. Jadi penyakit defisiensi gizi itu bersifat multipel.
Sifat penting kedua yang melekat pada penyakit defisiensi gizi ialah terdapat berkelompok. Kalau datang seorang penderita dengan keluhan penyakit gizi, maka tak lama lagi akan disusul oleh penderita-penderita lainnya yang sama keluhannya dan mereka berasal dari satu kelompok.
Kelompok itu mungkin keluarga atau kelompok yang hidup bersama di dalam asrama atau wisma, mungkin pula kelompoknya itu berasal dari satu kampung tertentu atau dari daerah (wilayah) tertentu.
Jika pada seseorang terdapat gejala-gejala penyakit defisiensi gizi, gejala-gejala tersebut mungkin terdapat pula pada orang-orang lain yang menjadi anggota kelompok yang sama.
Ini karena kelompok orang-orang tersebut mendapat makanan yang sama berasal dari satu dapur atau dari satu perusahaan catering.
Maka pada upaya terapinya yang menyangkut perbaikan pola konsumsinya, harus menjangkau perbaikan dapur yang menjadi sumber makanan bersama bagi kelompok tersebut.
Pada diagnose sesuatu penyakit defisiensi gizi pada seseorang harus membangkitkan perhatian dokter terhadap anggota keluarga lainnya, bahkan mungkin anggota kelompok di luar keluarganya, misalnya bila penderia tersebut tinggal disuatu mess atau wisma maupun asrama, dan mendapat makan dari suatu dapur bersama.