Pengaruh defisiensi Gizi telah pula dipelajari pada pertumbuhan selular. Terdapat perbedaan terhadap phase numeric dan phase hypertrophic.
Pengaruh defisiensi gizi terhadap phase numeric ialah adanya defisiensi jumlah sel yang dibentuk, lebih rendah dari kapasitas maksimum yang seharusnya.
Yang penting adalah deficit jumlah sel ini tidak dapat dikejar kembali bila kelak kondisi gizi diperbaiki, setelah lewat phase numeric tersebut.
Bila perbaikan gizi terjadi masih dalam phase numeric, penambahan sel terjadi lagi, tetapi deficit yang telah ada, tidak dapat dikompensasikan oleh pembentukan sel-sel baru.
Jadi pengaruh defisiensi gizi dalam phase numeric terjadi permanen, tidak dapat dikejar kembali, berbentuk kekurangan jumlah pembentukan sel yang seharusnya maksimal menurut keturunan, bila keadaan gizi tidak defisien.
Sebaliknya defisiensi gizi yang terjadi di dalam phase hypertrofik tidak berpengaruh terhadap jumlah sel yang dibentuk, tetapi terhadap besar sel (cell size).
Disini terjadi sel-sel yang lebih kecil sebagai akibat defisiensi. Tetapi kekurangan ini dapat dikejar kembali bila kelak keadaan gizi diperbaiki, artinya sel-sel yang tadinya berukuran kecil dapat menjadi besar kembali mencapai ukuran normal, bahkan dapat mencapai ukuran yang lebih besar (oversized) sebagai upaya kompensatoar, tidak peduli perbaikan gizi tersebut jatuh di dalam phase hypertropik ataupun setelah phase ini selesai.