Penerapan teori pertumbuhan selular terhadap penyediaan gizi anak-anak sangat penting. Phase numeric terdapat pada anak yang sangat muda (temasuk Bayi), sedangkan phase hypertropik jatuh pada umur anak yang lebih kemudian.
Untuk jaringan vital bagi kehidupan anak sejak umur dini, phase numeric mulai sejak anak masih didalam kandungan ibunya.
Jadi jelaslah bahwa kekurangan gizi ibu yang sedang mengandung dapat menyebabkan defisiensi gizi pada anak dalam phase numeric, dan ini akan berakibat deficit dalam jumlah sel organ vital pada anak tersebut, yang akan tetap permanen sampai anak tersebut menjadi dewasa.
Juga defisiensi gizi pada anak ketika berumur masih sangat muda, besar kemungkinannya jatuh pada phase numeric pertumbuhan selular organ vital anak tersebut.
Menjadi jelas sekarang mengapa penyediaan gizi ibu hamil dan anak bayi serta BALITA sangat menentukan kwalitas orang yang akan terjadi dari anak tersebut.
Kesimpulannya ialah bahwa anak yang menderita defisiensi gizi pada umur semakin muda, besar kemungkinannya kelak akan menjadi orang dewasa dengan sifat-sifat interior yang permanen.
Defisiensi gizi pada umur yang lebih tua, akan memberikan hambatan yang dapat dikejar kembali, yaitu mengenai ukuran sel-sel, tidak mengurangi jumlah sel yang dibentuk, bila kelak kondisi gizinya diperbaiki.
Karena protein memiliki peranan sangat penting dalam proses pertumbuhan, maka penyediaan protein bagi anak-anak umur muda haruslah mendapat perhatian dan prioritas yang khusus dan tinggi.
Dalam pembicaraan mengenai protein, telah dikemukakan bahwa protein yang diperlukan untuk anak-anak yang masih tumbuh itu haruslah yang berkwalitas tinggi (protein lengkap).