Metabolisme Asam Pantothenat

https://www.gizi.ilmukesehatan.comAsam pantothenat terdapat tersebar di dalam segala jenis jaringan tumbuhan maupun hewan. Sumber yang cukup kaya akan asam pantothenat ialah hati, ginjal, telur, daging kurus, dan susu, dari bahan makanan nabati diantaranya kacang-kacangan, sawi, ubi jalar dan broccoli.

Karena vitamin ini mudah larut didalam air, maka penyerapannya kedalam mukosa usus terjadi dengan mudah, mungkin secara difusi pasip, untuk kemudian dialirkan melalui vena portae ke hati.


Didalam bahan makanan dapat berbentuk alcohol dan disebut pantothein, tetapi setelah diserap ke dalam mukosa usus, segera diubah menjadi bentuk asam.


BACA:  Fungsi dan Kebutuhan Tubuh Akan Vitamin B5

Bentuk aktif asam pantothenat adalah sebagai komponen dari Co-enzim. Mikroflora usus mempunyai kapasitas mensintesa asam pantothenat yang juga tersedia bagi pemanfaatan oleh tubuh kita.

 

Co-enzim-A terdapat didalam segala jenis sel, tetapi tidak terdapat didalam darah maupun cairan jaringan. Disimpulkan bahwa co-enzim A ini disintesa didalam semua sel itu dan tidak dapat menembus membrane sel untuk diekspor ke sel lain. Sebaliknya asam pantothenat terdapat juga didalam cairan jaringan diluar sel.

Pada seseorang dengan kondisi gizi baik, kadar asam pantothenat didalam darah adalah 19.32 ug/dl, dan bila konsumsinya rendah, dapat turun menjadi 10-30 ug/dl.

BACA:  Vitamin K atau Menadion

Asam pantothenat diekskresikan didalam urine; pada kondisi gizi baik, ekskresi di dalam urine ialah 5-6 mg dalam 24 jam.

Pada manusia belum pernah dilaporkan adanya defisiensi asam pantothenat. Pada percobaan dengan subjek manusia, defisiensi vitamin ini masih dapat terjadi, dengan pemberian susunan hidangan yang defisien dalam asam pantothenat dan ditambah antivitaminnya.

Setelah 12 minggu mengkonsumsi hidangan percobaan, timbul gejala-gejala pusing kepala, perasaan lelah, insomnia, ataxia, parestesia dan kejang-kejang otot skelet.

Gejala-gejala intestinal berbentuk nausea, kejang perut, perasaan tertekan didaerah epigastrium dan banyak flatus. Terdapat pula tachycardia dan orthostatic hypotensia.

BACA:  Kebutuhan Tubuh Akan Thiamin

GOPALAN mengemukakan bahwa “burning feet syndrome” adalah bentuk dari defisiensi asam pantothenat.

Terapi dilakukan dengan pemberian Ca-pantothenat synthetic secara oral dalam dosis 100-200 mg sehari, dibagi dalam beberapa dosis.