Yang termasuk bahan makanan lauk- pauk nabati adalah yang dikenal sebagai sumber protein nabati. Bahan makanan ini terdiri atas golongan kacang- kacangan dan hasil olahnya seperti tahu dan tempe.
Protein kacang-kacangan mempunyai nilai gizi lebih rendah dibandingkan dengan protein dari jenis daging ( protein hewani ).
Kalau protein hewani termasuk kualitas lengkap ( kualitas sempurna ), maka protein kacang-kacangan hanya mencapai nilai kualitas setengah sempurna, bahkan banyak yang berkualitas protein tidak sempurna ( protein tidak lengkap ).
Namun demikian kalau beberapa jenis protein nabati dikombinasikan dengan perbandingan tepat, dapat dihasilkan campuran yang mempunyai nilai kualitas protein lengkap ( NPU – 70 atau lebih; PER – 20 atau lebih ).
Sumber protein nabati juga lebih murah harganya dibandingkan dengan sumber protein hewani, sehingga terjangkau oleh daya beli sebagian besar masyarakat.
Karena itu di negara-negara Barat sumber protein kacang-kacangan disebut juga sumber “ protein si miskin “ ( poorman’s protein ) atau “ daging si miskin “.
Nama ini kurang menguntungkan, menyebabkan kacang-kacangan diberi nilai sosial rendah, sehingga tidak begitu disukai oleh masyarakat dari golongan penghasilan tinggi atau menengah.