Protein Nabati di Dalam Makanan

https://www.gizi.ilmukesehatan.comProtein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa, yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan kita, sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.

Memasak makanan dengan memanaskan akan merusak dan memecahkan dinding sel tersebut, sehingga protein yang terdapat didalam sel menjadi terbuka dan dapat dicapai oleh cairan pencernaan saluran gastrointestinal.


Protein hewani pada umumnya mempunyai kualitas (nilai gizi) lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Namun demikian, campuran beberapa bahan makanan sumber protein nabati dapat menghasilkan komposisi asam amino yang secara keseluruhannya mempunyai kualitas cukup tinggi. Bahan makanan sumber protein hewani pada umumnya lebih mahal dibanding dengan sumber protein nabati.


BACA:  Ikan Pindang

Campuran nasi dan kacang kedele atau hasil olah kedele, memberikan komposisi asam-asam amino yang bernilai gizi tinggi, karena pengaruh saling suplementasi.

 

Juga bubur kacang hijau dengan ketan hitam yang banyak dijual diwarung-warung di tepi jalan dikota-kota pulau jawa, adalah komposisi yang baik untuk mendapatkan campuran asam-amino bernilai protein tinggi.

Juga mie bakso merupakan makanan rakyat yang bernilai protein tinggi, karena protein terigu didalam mie dicampur dengan Protein daging atau ikan di dalam baksonya.

BACA:  Minuman Baru Bercampur Lemak Bagi Para Olahragawan

Kedua jenis makanan tersebut disukai rakyat dan dijual dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat banyak yang membutuhkannya. Sebaiknya kedua jenis makanan rakyat itu digalakkan dan disebarkan lebih meluas lagi ke segala bagian tanah air kita ini.