Sorghum Vulgare

https://www.gizi.ilmukesehatan.comSorghum,Gundem

Serelia ialah kelompok biji-bijian dari keluarga Grammineae atau rumput-rumputan. Serelaia yang ukuran bijinya kecil dibandingkan dengan beras, dikelompokkan pula sebagai MILLET. Sorghum masih dimasukkan kedalam kelompok millet ini, tetapi mempunyai ukuran biji terbesar diantara kelompok millet tersebut.


Nama lain untuk sorghum ialah; great millet, kaffir corn, American broom com; di Afrika disebut durrha; dawa dan matana; di India dinamakan cholan atau jowar, dan di China dinamakan koaling atau shushu, sedang di Indonesia ada beberapa nama daerah; jampang huma, gundem dan gandrung.


Pohonnya menyerupai pohon jagung, baik tampaknya maupun tingginya. Malai terdapat pada ujung pohon yang menyerupai bunga jantan jagung, tetapi setelah berbiji dan mendekati kondisi matang, tangkai malai itu melengkung sehingga rangkai bijinya terlukai menuju ke bawah.

 
BACA:  Metabolisme Zat Besi

Butir sorghum yang matang berbentuk bulat gepeng kecil, berwarna coklat tua kehitaman, sehingga kalau dibuat tepung tidak dapat menghasilkan tepung berwarna putih. Didaerah pengunungan gundem dimakan sebagai panganan ( snack ) atau dicampur dengan beras, ditanak menjadi nasi.

Kadar protein, lemak dan karbohidrat gundem kira-kira sama dengan serelia lain. Yang menonjol baik pada shorgum ialah zat kapur ( Ca ) dan phosphorus ( P ) yang mempunyai perbandingan baik sekali untuk peningkatan penyerapan zat kapur didalam rongga usus. Kadar thiamin ( Vitamin B1 ) pada sorghum juga cukup baik. Pada jenis serelia ini kadar Vitamin A dan Vitamin C praktis nihil.

BACA:  Cara Menganalisa Gizi Makanan

Sorghum dipanen dengan memotong tangkai malainya, sehingga biji-bijinya masih melekat pada tangkainya dan setalah dikeringkan dapat disimpan diatas perapian. Dapat pula butir-butir sorghum dirontokkan dari tangkainya dan ditumbuk lebih lanjut menjadin sejenis beras.

Karena shorgum ditaman tidak secara besar-besaran, maka hasil panen sorghum itu pun biasanya dalam jumlah kecil saja. Sorghum juga biasa dikonsumsi sendiri oleh keluarga petani yang menghasilkannya, sehingga tidak merupakan komuditas pangan yang berarti di Indonesia.

 Sorghum diperkirakan berasal dari benua Afrika ( Sudan ) dan daratan China. Bahan makanan ini merupakan bahan makanan pokok dibeberapa daerah di India, Sudan Hulu dan sebagian wilayah Mesir.

Untuk Indonesia, sorghum merupakan serelia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan digalakkan penanamannya kelak bila diperlukan. Tetapi pada saat sekarang nampaknya belum perlu memasukkan sorghum kedalam kelompok bahan makanan pokok yang mempunyai urgensi untuk ditingkatan produksi dan konsumsinya.