Penyerapan dan Transportasi Asam Amino

https://www.gizi.ilmukesehatan.comSetelah asam-asam amino diserap kedalam jaringan dinding usus, terus dialirkan kedalam kapiler darah dan melalui vena portae kedalam hati. Postprandial kadar asam amino didalam darah arterial meningkat lebih tinggi dari pada didalam darah vena.

Kenaikan kadar asam-amino didalam plasma darah ini tidak menyolok, karena asam-asam amino sangat cepat ditangkap oleh sel-sel tubuh, sehingga kadarnya didalam aliran darahtidak sampai memuncak tinggi.


Meskipun demikian, dengan tehnik penentuan yang cukup sensitive dapat diperlihatkan kadar asam-amino yang berbeda antar darah arterial dan darah vena.


BACA:  Kalorimetri Langsung atau Direct Calorimetry

Kadar protein 70% didalam makanan sudah sanggup menyebabkan perbedaan kadar asam amino dalam darah, sebelum dan setelah pemberian dosis.

 

Didalam rongga intestine, campuran asam-asam amino hasil pencernaan protein makanan itu ditambah dengan asam-asam amino endogen sehingga konsentrasinya menjadi 3-4 kali yang berasal dari makanan. Penambahan ini menyebabkan komposisi asam-asam amino menjadi lebih seimbang , yang meningkatkan penyerapan.

Dalam aliran darah, asam-amino ditransport bersama albumin, tetapi ikatannya sangat longgar, sehingga dianggap sebagai asam amino bebas. Dengan menambahkan alcohol kepada sampel plasma, ikatan asam amino dengan albumin ini terputus dan terdapatlah asam amino bebas didalam plasma tersebut, yang dapat ditentukan kuantitasnya.

BACA:  Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan

Plasma amino acid pattern dapat ditentukan dengan metode khromatographi kertas atau TLC. Khromatogram yang terdapat demikian disebut fingerprinting dari asam amino bebas didalam plasma.