Metode Menimbang
Pada metode ini peneliti mengunjungi responden siang hari untuk beberapa hari berturut-turut untuk menimbang semua bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh responden.
Dicatat tanggal dan waktu meneliti dan hasil timbangan setiap makanan yang dikonsumsi responden. Akan lebih baik kalau penimbangan dilakukan pada bahan makanan yang belum dimasak didapur.
Metode ini akan berguna untuk meneliti konsumsi seluruh keluarga sekaligus, dan penimbangan dilakukan pada makanan yang dibawa oleh ibu rumah tangga atau pembantunya, hasil belanja dan akan diolah dan dimasak di dapur. Akan sulit dipergunakan, bila makanan sering diperoleh dan dikonsumsi di luar rumah.
Metode inventaris atau inventori
Pada metode penelitian ini responden dibekali buku catatan harian, dan setiap makanan yang telah dikonsumsi setiap kali langsung dicatat di dalam buku harian tersebut.
juga dicatat hari, tanggal dan jam mengkonsumsi, jenis makanan dan ukuran-ukurannya atau perkiraan beratnya. Pencatatan dapat dilakukan beberapa hari berturut-turut (seminggu atau sebulan)
Pada akhir penelitian, buku catatan diserahkan kepada peneliti untuk dianalisa dan diadakan perhitungan-perhitungan berapa banyak zat-zat gizi yang telah dikonsumsi rata-rata seharinya.
Karena ada kemungkinan perbedaan (variasi) musiman, misalnya musim panen dan musim paceklik, maka penelitian akan lebih baik bila diulang pada berbagai musim tersebut.
Untuk mengetahui variasi harian dalam satu bulannya, dapat pula dianalisa hasil pencatatan bila berlangsung satu bulan penuh.
Penelitian konsumsi perorangan dapat dilakukan mengenai seluruh konsumsi zat-zat gizi, tetapi dapat pula ditujukan parsial terhadap konsumsi zat gizi tertentu atau beberapa zat gizi saja, yang dalam penelitian atau laporan pendahuluan terdapat banyak diwilayah orang ini.
Kalau diambil sejumlah responden sekaligus dari suatu wilayah populasi, maka hasil penelitian perorangan ini dapat memberikan data konsumsi yang mengenai populasi atau wilayah yang bersangkutan.
Hasil perhitungan dan analisa zat-zat gizi dapat diperbandingkan dengan RDA yang berlaku, sehingga dapat diadakan penilaian apakah pola konsumsi yang terdapat itu mencukupi atau kurang.
Dapat diambil kesimpulan, bahan makanan mana yang kurang dalam pola konsumsi, untuk diusulkan perbaikan yang diperlukan.