Klasifikasi Protein Berdasarkan Sumbernya

https://www.gizi.ilmukesehatan.comJenis-jenis protein

Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan berbagai cara:


1. Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein.


a. Protein bersahaja (simple protein).

 

Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino.

b. Protein kompleks (complex protein, conjugated protein).

Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam amino, juga terdapat komponen lain, misalnya unsure logam, gugusan phosphate dan sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya).

c. Protein derivate (protein derivative).

Ini merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native, misalnya albumosa, peptone, dan sebagainya.

BACA:  Tepung Sagu atau Metroxylon sago

2. Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi:

a. Protein hewani

Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang, seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.

b. Protein nabati

Ialah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.

Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologinya, berhubungan dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan:

1. Protein sempurna

Bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.

BACA:  Bahan Makanan Dari Daging Ternak

2. Protein setengah sempurna

Bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan.

3. Protein tidak sempurna

Bila sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan.

Hasil penentuan protein dengan metode ini mengandung kesalahan system, karena dianggap bahwa semua nitrogen didalam bahan makanan berasal dari protein, sesuatu yang tidak benar.

Sebenarnya total nitrogen ini jumlah nitrogen dari protein dan ikatan-ikatan lain yang mengandung nitrogen, seperti urea dan ikatan-ikatan amine.

Nitrogen yang berasal dari protein disebut protein nitrogen (PN), sedangkan yang berasal dari ikatan lain yang mengandung nitrogen tetapi bukan protein, disebut non-protein nitrogen (NPN).

Kesalahan yang terkandung didalam cara menentukan protein berdasarkan penetuan Nitrogen total ini tergantung dari besarnya jumlah NPN. Pada beberapa bahan makanan nabati NPN ini dapat mencapai kwantum yang signifikan.

BACA:  Daftar Analisa Bahan Makanan

Karena itu pada penelitian kadar protein yang lebih sensitive, dipergunakan cara-cara lain yang lebih peka. Dalam analisa bahan makanan yang lebih teliti, dipergunakan factor konversi lain untuk berbagai jenis bahan makanan. Kualitas protein bahan makanan ditentukan dengan nilai beberapa parameter untuk menilai gizi protein.