Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan Baby Led Weaning (BLW)

Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan Baby Led Weaning (BLW)Saat- saat awal pemberian MPASI adalah salah satu saat yang mungkin kita tunggu- tunggu setelah anak memasuki usia 6 bulan. Ada yang pemberian MPASI nya lancar, tapi ada juga yang tidak, bahkan disertai dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM). Selain itu, ada juga metode pemberian MPASI dengan cara Baby Led Weaning (BLW) atau bayi yang menentukan apa yang mau dimakannya. Mari ikuti pembahasan tentang keduanya.

Gerakan tutup mulut (GTM) memang sering membuat kita kebingungan apa yang harus diperbuat, terutama untuk anak yang baru saja mengawali masa MPASI. Namun tak perlu khawatir, karena sebenarnya ada banyak cara untuk menghadapi GTM, namun semua itu tidak akan berhasil tanpa kesabaran dan usaha dari orang tua sendiri.


Berikut ada beberapa trik untuk mengatasi GTM :
1. Temukan penyebabnya dahulu, misalnya si kecil sedang tumbuh gigi, sariawan, sakit, keadaan lingkungan/ suasana hatinya. Kebiasaan sehari- hari, kedekatan fisik dan mental antara orang tua dan anak, akan memudahkan kita menemukan penyebab GTM.


BACA:  Pertumbuhan Badan dan Interelasi Kalori Total Dengan Cholesterol

2. Amati karakternya, anak mudah bosan/ tertarik pada penampilan makanan. Dengan demikian, ibu bisa menyiapkan kreasi yang berbeda beda. Misalnya, ibu membuatkan makanan dengan karakter kartun yang lucu sehingga anak akan tertarik.

 

3. Jadikan suasana makan itu menyenangkan, bukan sebagai paksaan. Bebaskan anak untuk makan secara mandiri dan memilih sesuatu yang ingin dia makan. Memaksa anak untuk makan, akan mengakibatkan trauma.

4. Orang tua mencontohkan kebiasaan makan makanan sehat. karena itu akan menjadi kebiasaan yang baik pula untuk anak, misalnya makan sayur dan buah.

5. Ubah pola makan anak menjadi sedikit tetapi sering. Misalnya, dua atau tiga sendok tidak apa-apa, namun ulangi dalam dua/ tiga jam.

6. Lihat apa saja yang sudah dimakan anak. Makanan utama bisa ditunjang dengan camilan yang tetap, sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak, misalnya biskuit/ buah.

7. Hindari makanan yang mengandung garam, gula, atau penyedap terlalu tinggi. Biarkan anak mengenal rasa alami dari makanannya tanpa penambahan garam, gula, maupun penyedap rasa, sehingga kelak, makanan hambar pun tetap akan terasa enak baginya.

BACA:  Metabolisme Ca dan P

8. Selain itu, hindari pemberian makanan instant dan junk food. Karena semakin sering mereka mengkonsumsi semua itu, anak semakin malas makan.

Salah satu trik yang saya sebutkan diatas adalah membebaskan anak untuk memilih sendiri apa yang ingin dimakannya. Kegiatan ini lebih sering disebut BLW (Baby Led Weaning).

Orang tua khususnya ibu, memiliki peran untuk mengatur dan memperkenalkan jenis-jenis makanan yang merupakan makanan keseharian keluarga. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh/ kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi.

Metode ini bisa mulai dikenalkan saat awal memberikan MPASI, namun saat bayi mencapai usia 1 tahun, bayi akan lebih mudah menggunakan sendok-garpu dan mengenali makanan yang ia sukai.

Metode ini memang menimbulkan banyak pertanyaan dan tentu saja kekhawatian, sepert misalnya apakah bayi mampu mengunyah, apakah bayi tidak akan tersedak dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Menurut beberapa dokter anak dan ahli dari luar negri mengatakan, bahwa jika tanda-tanda kesiapan bayi akan MPASI telah ada maka bayi telah mampu mengunyah dengan baik. Namun tetap, saat pemberian MPASI dengan tehnik BLW, sangat dianjurkan agar ibu mengawasi pemberian makanan. Bahkan akan lebih mudah bagi bayi jika saat memakan makanan tidak menggunakan sendok atau garpu, hanya dengan menggunakan tangan (finger food).

BACA:  Proses Melahirkan Anak Bagi Seorang Perempuan

Metode BLW ini membutuhkan kesabaran dari orang tua, oleh karena saat bayi mulai makan,  janganlah berharap bayi atau rumah akan bersih. Memang itulah prosesnya. Biarkan mereka bereksperimen sesuka hatinya tanpa batasan. Jadi, nikmatilah setiap momen perkembangan anak kita dengan hati bahagia. Bukankah saat indah ini belum tentu dapat terulang lagi bukan??

Semua metode diatas adalah merupak metode yang sekarang berkembang terus. Ada yang pro dan ada yang kontra. Apapun pilihan metode pemberian MPASI bagi anak, adalah pilihan masing- masing orang tua, yang paling mengerti apa yang dibutuhkan oleh anak dan terbaik untuk mereka.