Perhatikan Tahap Mobilisasi

Memang benar, persalinan merupakan proses yang melelahkan. Itulah mengapa ibu disarankan tak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Namun setelah istirahat 8 jam, mobilisasi sangatlah perlu agar tidak terjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah ibu.

Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri, lalu menggerakkan kaki. Selanjutnya cobalah untuk duduk di tepi tempat tidur. Kemudian, ibu bisa turun dari ranjang dan berdiri. Khusus bagi ibu yang menjalani sesar dianjurkan untuk turun dari tempat tidur setelah beristirahat selama 24 jam. Setelah itu, ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu, sirkulasi darah di tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tak diinginkan pun bisa dihindari.


BACA:  Makanan yang Wajib untuk Ibu Hamil

Terkait dengan mobilisasi, ibu sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini:


1. Mobilisasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat, terganggunya fungsi otot, dan lain-lain.

 

2. Yakinlah ibu bisa melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap.

3. Kondisi tubuh akan cepat pulih jika ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat. Tidak cuma itu. Sistem sirkulasi di dalam tubuh pun bisa berfungsi normal kembali akibat mobilisasi. Bahkan, penelitian menyebutkan early ambulation (gerakan sesegera mungkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.

BACA:  Teknik Mengejan Saat Melahirkan

4. Jangan melakukan mobilisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung.