Penyerapan zat besi diatur secara autoregulasi oleh kadar ferritin didalam sel mukosa dinding usus halus. Dikemukakan tiga teori tentang mekanisme pengaturan tersebut.
Kontrol Oleh Sel-sel Mukosa Usus
Pada waktu pembentukannya ( embyologi ) sel-sel epitel mukosa usus foetus mengandung sejumlah zat besi ( Fe ) yang menngambarkan status gizi tubuh dalam hal zat besi.
Zat besi “ messenger “ ini mengatur kuantum zat besi dari makanan yang dapat diserap ke dalam sel. Kapasitas mengatur ini mungkin berhubungan dengan kapsitas mangsitensa zat feritin ( apoferitin ) yang dapat menahan atau dapat menyimpan zat besi, dan timbunan menghalangi penyerapan zat besu baru yang bersal dari makanan.
Mungkin pula kuantum zat besi di dalam feritin berhubungan dengan kapasitas “ transport eaner hypothesis “ yang mentransport zat besi makanan kedalam epitel usus dan dengan kebutuhan tubuh akan zat besi bagi synthesa hemopoiesis.
Kontrol Oleh Ferritin
Molekul transferin memiliki titik afinitas Fe, suatu titik untuk mengikat Fe dari mukosa usus ( Feritin ) dan memberikan zat besi tersebut kepadas sel-sel prekursorerythrocyt, sedangkan sebaliknya zat Fe diberikan dari zat epitel mukosa kepada serotransferin dalam keadaan tubuh kekurangan Fe.
Kekurangan Fe ini terutama yang bersangkutan dengan peningkatan kegiatan hemopoiesis dan kondisi cadangan Fe yang rendah. Dalam teori ini absorpsi Fe dari intestine dikontrol oleh kondisi tingkat hemopoiesis dan tingkat cadangan atau timbunan Fe didalam tubuh.
Kontrol Humoral
Disini diajukan hypothesa adanya suatu zat homoral yang memberikan perintah atas tingkat penyerapan zat besi ( Fe ) oleh epithel mukosa usus yang dikendalikan oleh tingkat timbunan Fe didalam tubuh.