Penyakit kekurangan kalori dan protein (KKP) diberi nama International Calori Protein Malnutrition (CPM) dan kemudian diganti dengan Protein Energi Malnutrition (PEM).
Penyakit ini mulai banyak diselidiki di Afrika, dibenua tersebut dikenal dengan nama local Kwashiorkor, yang berarti penyakit rambut merah. Ditempat tersebut masyarakat menganggap kwashiorkor sebagai kondisi yang biasa terdapat pada anak kecil yang sudah mendapat adik lagi.
Di Indonesia pun pendapat ini terdapat di kalangan para ibu dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala-gejala KKP ini dianggap kondisi “biasa” dan sudah mendapat adik lagi.
Terminology yang digunakan oleh masyarakat kita ialah kondisi “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan.
Salah satu gejala dari penderita KKP ialah hepatomegali, yaitu pembesaran hepar yang terlihat oleh ibu-ibu sebagai pembuncitan perut. Anak yang menderita tersebut sering pula terkena infestasi cacing dan mengeluarkan cacing dari anusnya.
Kedua gejala pembuncitan perut dan keluar cacing ini diasosiasikan dalam pendapat bahwa anak yang buncit perutnya itu karena menderita penyakit cacingan.
Maka masyarakat di Indonesia terutama para ibunya berpendapat bahwa anak yang buncit perutnya itu bukan karena menderita KKP, tetapi karena penyakit cacingan.