Makanan Alami Bayi

https://www.gizi.ilmukesehatan.comMakanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu Ibu). Tidaklah benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair maupun bubuk sama baiknya dengan ASI.

Bahkan susu yang “dimanusiawikan” (humanized milk) tidak mungkin akan sebaik susu ibu mutunya. Salah satu sifat yang tidak pernah akan terdapat pada susu kaleng ialah adanya kandungan immunoglobulin yang member daya tahan (pertahanan tubuh) kepada bayi, berasal dari tubuh ibunya.


Sampai umur enam bulan, bayi cukup diberi makanan (minuman) ASI; dapat pula ditambah suplemen sari buah sejak 1-1½ bulan postnatal.


BACA:  Mengetahui Perkembangan Bayi Mulai Makan MPASI

Frekuensi pemberian makanan dan bentuk makanan yang diberikan kepada bayi sebaiknya sesuai dengan kondisi anatomis dan fungsional alat pencernaannya.

 

Pada neonatus enzim untuk mencernakan lemak masih belum maksimal dibandingkan dengan enzim untuk mencerna karbohidrat dan protein, sehingga makanan bayi jangan terlalu banyak mengandung lemak tersebut. Kadar lemak pada ASI jauh lebih rendah dibandingkan dengan kadarnya dalam susu sapi.

Di Indonesia dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayi sampai umur sekitar 2 tahun. Pada umur 2 tahun ASI dihentikan dan makanan anak diganti dengan jenis makanan untuk orang dewasa yang dikonsumsi oleh keluarga umumnya.

BACA:  5 Anggapan Salah Masyarakat Yang Merugikan Gizi Balita

Penggantian ASI dengan makanan untuk orang dewasa (menyapih) sebaiknya dilakukan secara berangsur, agar anak dan alat pencernaannya mengadakan penyesuaian sedikit demi sedikit.

Bila masih mungkin, setelah umur 2 tahun anak balita masih diberi susu sapi, baik cair maupun bubuk yang dicairkan.