Efek biologi dari vitamin E sangat dipengaruhi oleh berbagai factor yang terdapat didalam susunan hidangan, sehingga sulit untuk menentukan kebutuhan tubuh akan vitamin E tersebut.
Fungsi vitamin E dan selenium (Se) saling berhubungan sangat erat. Cholesterol dan PUFA memperkuat gejala-gejala defisiensi vitamin E, sedangkan Se meringankannya.
Didalam hidangan rata-rata masyarakat Indonesia, tampaknya kebutuhan akan vitamin E selalu terpenuhi. Berbagai biji-bijian merupakan sumber kaya akan vitamin E. khusus biji yang sudah berkecambah dikenal mengandung vitamin E dalam konsentrasi tinggi.
Didalam klinik vitamin E dipergunakan dalam banyak kasus berbagai penyakit meskipun data yang mendukung penggunaan tersebut seringkali tidak meyakinkan.
Efek vitamin E adalah suportif terhadap berbagai cara pengobatan lain yang lebih spesifik. Vitamin E diberikan pada kasus penyakit jantung dan pembuluh darah, khusus pada penyakit-penyakit dengan penyumbatan arteri perifer.
Vitamin E juga diberikan kepada para penderita diabetes mellitus dan dilaporkan dapat meringankan gejala-gejala sampingan dari penyakit tersebut, meskipun tidak menyebabkan penyembuhan diabetes mellitusnya.
Vitamin E diberikan pula kepada penderita ulcus pepticum dan dilaporkan meringankan gejala-gejala, bahkan dapat menyembuhkan gejala-gejala atau keluhan-keluhan subjektif.