Jenis Vitamin D

https://www.gizi.ilmukesehatan.comVitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari vitamin A didalam minyak ikan, yang sanggup menghindarkan penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan, efek yang terakhir ini dianggap pengaruh vitamin A.

Diketahui bahwa vitamin A rusak oleh penyinaran ultraviolet dan oleh oksidasi. Ternyata bahwa minyak ikan yang telah disinari ultraviolet dan dioksidasi oleh oleh oksigen udara, masih sanggup menghindarkan atau mengobati rachitis, tetapi sudah tidak menunjukkan efek vitamin A.


Mula-mula disangka hanya terdapat satu ikatan kimia dengan kegiatan vitamin D, tetapi ternyata kemudian terdapat beberapa ikatan organic yang mempunyai kegiatan vitamin D ini.


BACA:  Inositol dan Para Amino Benzoic Acid

Berbagai jenis vitamin D terdapat dari hasil penyinaran beberapa jenis cholesterol dengan sinar ultraviolet.

 

1. Vitamin D1 terdapat pada penyinaran ergosterol dari bahan tumbuhan. Kemudian ditemukan bahwa vitamin D1 adalah campuran dari dua jenis vitamin, yang diberi nama vitamin D2 dan vitamin D3, sedangkan struktur molekul vitamin D1 sendiri sebenarnya tidak ada.

2. Vitamin D3 didapat dari bahan hewani, 7 dehydro cholesterol, suatu minyak yang terdapat dibawah kulit. pada manusia pun vitamin D3 terbentuk dibawah kulit dari 7 dehydro cholesterol tersebut dengan penyinaran ultraviolet yang berasal dari sinar matahari Vitamin D3 disebut juga cholecalciferol.

BACA:  Pentingnya Vitamin A Bagi Ibu Menyusui

3. Vitamin D yang dihasilkan dari penyinaran ergosterol kemudian diberi nama vitamin D2 atau calciferol. Calciferol yang dilarutkan didalam minyak terdapat di pasaran dengan nama Viosterol.

4. Ada lagi vitamin D4 yang berasal dari minyak nabati yang mengandung 22 dehydro cholesterol , settelah disinari ultraviolet.

Vitamin D berbentuk Kristal putih yang tidak larut didalam air, tetapi larut didalam minyak dan zat-zat pelarut lemak. Vitamin ini tahan terhadap panas dan oksidasi.

Penyinaran ultraviolet mula-mula menimbulkan aktifitas Vitamin D, tetapi bila terlalu kuat dan terlalu lama terjadi pengrusakan dari zat-zat yang aktif tersebut.