Kebutuhan Tubuh Akan Karbohidrat

https://www.gizi.ilmukesehatan.comKebutuhan tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energy. Jadi yang menjadi pangkal perhitungan ialah jumlah kalori yang diperlukan tubuh.

Kalori ini terutama dihasilkan oleh karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan akan protein dapat ditentukan dengan tegas,sehingga kalori yang dihasilkan olehnya dapat pula ditentukan dengan tegas, dengan mengingat bahwa satu gram protein menghasilkan empat kalori.


Bila kebutuhan tubuh akan energy dikurangi oleh energy yang dihasilkan dari protein, maka dapat diketahui energy yang masih harus diberikan oleh lemak dan karbohidrat.


Kebutuhan tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energy. Jadi yang menjadi pangkal perhitungan ialah jumlah kalori yang diperlukan tubuh. Kalori ini terutama dihasilkan oleh karbohidrat, lemak dan protein.

 
BACA:  Makanan Pokok Indonesia Sebagai Sumber Utama Karbohidrat

Kebutuhan akan protein dapat ditentukan dengan tegas, sehingga kalori yang dihasilkan olehnya dapat pula ditentukan dengan tegas, dengan mengingat bahwa satu gram protein menghasilkan empat kalori.

Bila kebutuhan tubuh akan energy dikurangi oleh energy yang dihasilkan dari protein, maka dapat diketahui energy yang masih harus diberikan oleh lemak dan karbohidrat.

Kebutuhan tubuh akan lemak diperhitungkan lebih dahulu, karena harus memenuhi persyaratan akan kebutuhan bagi asam lemak esensial. Angka bangi kebutuhan lemak pun sebetulnya belum dapat diketahui dengan tepat, tetapi masih dapat diperkirakan.

Maka kalori yang dihasilkan dari lemak dapat dihitung, dengan mengingat bahwa satu gram lemak memberikan 9 kalori. Dengan demikian dapatlah dihitung jumlah kalori yang masih harus merupakan iuran karbohidrat.

BACA:  Fungsi Zat Gizi Bagi Tubuh Kita

Dengan memperhitungkan bahwa satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, dapatlah akhirnya kebutuhan akan karbohidrat tersebut dihitung.

Tetapi harus diingat bahwa jumlah ini untuk karbohidrat yang dapat dicerna dan menghasilkan energy, sedangkan kadar karbohidrat bahan makanan di dalam daftar analisa bahan makanan adalah karbohidrat total, mencakup yang dapat dicerna dan tidak dapat dicerna, jadi tidak menghasilkan energy.

Karbohidrat yang tidak dapat dicerna biasanya tidak perlu lagi diperhitungkan kwantumnya. Asal menurut perkiraan terdapat cukup bahan makanan yang mengandung serat, dapat dianggap bahwa karbohidrat yang tidak dapat dicerna itupun cukup ada didalam hidangan.

Dinegara-negara miskin sebagian besar energy didalam hidangan berasal dari karbohidrat, terutama bila kondisi negaranya memungkinkan adanya pertanian.

BACA:  Alasan Penting Dibalik Larangan Mengkonsumsi Gula Rafinasi

Didaerah kutub, meski termasuk wilayah miskin bahan makanan, sebagian besar berasal dari hewani, termasuk sumber energinya. Dinegara yang mata pencaharian masyarakatnya terutama beternak, sebagian besar energy, bahkan mungkin seluruh energy berasal dari protein dan lemak.

Di Indonesia 70-80%, bahkan mungkin lebih dari 80% dari seluruh energy untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat. Semakin rendah tingkat ekonominya, semakin tinggilah persentase energy tersebut berasal dari karbohidrat, karena energy dari karbohidrat termasuk yang paling murah.

Masyarakat yang mengalami kemajuan dalam tingkat ekonominya, menunjuk pergeseran sumber energy ini dari karbohidrat kearah protein dan lemak. Dinegara-negara masyarakatnya mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi, jumlah energy didalam makanan dapat mencapai 40-50% berasal dari karbohidrat.