Masa awal menyusui adalah masa penting. Ibu dan anak harus sama-sama latihan untuk jadi “partner” laktasi yang kompak. Tetapi namanya juga masih baru, di minggu-minggu pertama, bayi akan terbangun berkali-kali minta disusui. Belum lagi “membayar” tidur … ibu harus bangun lagi. Sepulang melahirkan dari rumah sakit, tidur pun jadi sesuatu yang mewah.
Kunci: Tidur Bareng. Bagi ibu yang sedang menyusui, istirahat yang cukup adalah faktor yang menentukan kuantitas produksi ASI. Tidur cukup juga kunci agar ibu tetap fit dan bisa mendampingi bayi di masa baby moon. Agar Ibu cukup tidur dan siap menyusui saat terbangun, sebaiknya tidurlah saat si bayi tidur, bangun dan susuilah saat ia bangun. Tapi jangan lupa ya Bu, di sela waktu tidur bayi, curilah waktu untuk makan dan minum yang bergizi agar kualitas ASI tetap terjaga.
Amatilah pola tidur bayi! Mengapa? Karena tiap bayi punya pola yang unik. Ada bayi yang ‘anteng’ tidur sepanjang hari, siang maupun malam. Ada pula bayi yang sering terbangun di malam hari dan harus disusui. Dengan mengenali pola tidurnya, ibu bisa mengelola waktu, dan menemukan timing tepat untuk membayar “hutang” tidur, makan dan minum atau sekadar mencari udara segar dan istirahat.
Minta tolong pada orang lain untuk mengurus hal-hal kecil yang perlu dikerjakan selama Ibu perlu istirahat. Ayah perlu juga dilibatkan! Misalnya dengan meminta bantuannya menggendong saat bayi terbangun di tengah malam. Ayah biasanya juga terampil mengganti popok dan memberi ASI perahan kepada bayi, lho.