Fungsi Vitamin E Berdasarkan Sifatnya

https://www.gizi.ilmukesehatan.comFungsi vitamin E dapat dikelompokkan berdasar dua sifatnya yang penting:

1. Berhubungan dengan sifatnya sebagai antitoksidans alamiah,


2. Berhubungan dengan metabolisme selenium


Kedua dasar dari fungsi vitamin E ini berkaitan dengan perlindungan sel terhadap daya destruktip peroksida didalam jaringan. Pertahanan terhadap daya destruktip peroksida ini terdapat dalam dua tingkat:

 

Tingkat pertama adalah kesanggupan vitamin E sebagai antioksidans alamiah yang kuat untuk meniadakan efek ikatan peroksida yang setiap saat terjadi di dalam sel jaringan, sebagai hasil metabolisme. Peroksida ini mempunyai kesanggupan merusak phospholipid pada struktur membrane sel maupun membrane subselular.

BACA:  Kebutuhan Zat Gizi Untuk Ibu Hamil Pada Trisemester ke-III

Tingkat kedua dari pertahanan ini dilakukan oleh enzim peroksidase glutathione.

Melalui pertahanan terhadap kerusakan seluler ini, fungsi vitamin E bersifat multipel untuk kesehatan segala jenis sel jaringan. Namun demikian, tidak ada sesuatu kelainan seluler yang secara khusus dapat disembuhkan oleh vitamin E ini.

Gejala-gejala yang timbul pada defisien vitamin E menunjukkan bahwa fungsi vitamin E ini berhubungan dengan kesehatan otak, system pembuluh darah, sel-sel darah merah, susunan otot skelet, jantung, hati dan gonad; juga menghindarkan timbulnya kondisi lemak kuning (yellow fat disease, brown fat disease).

Vitamin E menghindarkan encephalomalacia pada ayam, dan muscular dystrophy nutritional pada kelinci dan marmot. Tetapi harapan optimis untuk mempergunakan vitamin E terhadap kondisi muscular dystrophy pada penderita manusia, tidak menjadi kenyataan.

BACA:  Fungsi dan Metabolisme Vitamin A

Pada tikus percobaan, vitamin E dapat menghindarkan kemandulan, baik pada yang betina maupun pada yang jantan. Tetapi efeknya pada manusia belum dapat dipastikan.

Pada tikus betina, pembuahan dapat terjadi normal dan ovum yang telah dibuahi menunjukkan nidasi, tetapi pada suatu saat ovum tidak tumbuh uterus. Hasil pembuahan berhenti tumbuh dan berdegenerasi, terus hilang kembali diresorpsi dan kehamilan menjadi urung.

Penyakit exudative diathesis pada ayam, dimana keluar banyak sekresi dari pelatuk dan hidungnya, dilaporkan dapat disembuhkan dengan pemberian vitamin E tersebut.