Di Indonesia anak kelompok BALITA menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit KKP dan defisiensi Vitamin A serta anemia defisiensi Fe.
Kelompok umur ini sulit dijangkau oleh berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainnya, karena tidak dapat datang sendiri ke tempat berkumpul yang ditentukan tanpa diantar, padahal yang mengantar sedang sibuk semua.
Perbaikan gizi kelompok BALITA dicoba dijangkau melalui Taman BALITA, Program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) atau UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga).
Di taman BALITA diadakan upaya rehabilitasi para penderita KKP dan melatih para ibu dan mereka yang bertanggung jawab atas pengurusan BALITA di dalam keluarga, bagaimana mengurus dan memasak serta menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak BALITA.
Proyek PMT berupa pemberian makanan bergizi suplemen pada makanan anak BALITA yang biasa dikonsumsi untuk terapi dan rehabilitasi anak-anak yang kondisi gizinya tidak memuaskan.
Kegiatan-kegiatan diatas terutama ditujukan kepada masyarakat lapisan yang kurang mampu, baik dikota, tetapi terutama didaerah pedesaan.
Program UPGK merupakan upaya pendidikan terpadu untuk meningkatkan produksi bahan makanan bergizi di lahan pekarangan sekitar rumah, dipergunakan untuk konsumsi meningkatkan kondisi kesehatan gizi keluarga.