Gizi Ibu Menyusui

https://www.gizi.ilmukesehatan.comIbu yang menyusukan

Postpartum badan ibu menyesuaikan kembali alat-alat kandungan dan adnexanya menjadi bentuk normal seperti sebelum kehamilan, sedangkan mamae menyiapkan diri dan mulai berfungsi menghasilkan ASI.


Melalui ASI zat-zat gizi yang diperlukan neonatus diberikan dari tubuh ibunya dari persediaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.


Sekresi ASI rata-rata 800-850 ml sehari dan mengandung kalori 60-65 kal, protein 1.0-1.2 gram, dan lemak 2,5 -3,5 gram setiap 100 ml nya.

 

Komponen-komponen ini diambil dari tubuh ibu, dan harus digantikan oleh suplai dari makanan ibu tersebut. Tambahan kebutuhan energy bagi ibu menyusukan ialah 800 kalori sehari dan tambahan kebutuhan protein sebesar 25 gram sehari, diatas kebutuhan ibu tersebut bila tidak sedang menyusukan.

BACA:  Kebutuhan Bayi Akan Zat Gizi

Sampai batas tertentu, kebutuhan anak diambil dari tubuh ibunya, tidak menghiraukan apakah ibunya sendiri mempunyai persediaan cukup atau tidak zat-zat gizi tersebut , dibawah garis batas ini, maka bila konsumsi ibu tidak mencukupi, kadar zat-zat gizi didalam ASI akan terpengaruh oleh intake ibu tersebut, dan tampak menurun bila ibunya mengalami defisiensi.

Khusus untuk protein, meskipun konsumsi ibu tidak mencukupi, ASI akan tetap memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya, yang diambil dengan mengorbankan jaringan ibunya.

BACA:  Pengaruh ASI Dibandingkan dengan Susu Formula Bagi Balita

Bila konsumsi Ca ibunya berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca jaringan ibunya, sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi-geligi caries dentis.

Ibu yang telah hamil berkali-kali dan kurang konsumsi Ca-nya akan lebih mudah menderita kerusakan gigi caries dentis tersebut.

Di Indonesia banyak pantangan yang dikenakan kepada ibu hamil maupun ibu yang menyusukan. Harus diperhatikan jangan sampai pantangan tersebut merugikan kondisi gizi ibunya maupun anak yang dikandung atau disusuinya.

Kepercayaan tentang makanan yang menguntungkan kondisi gizi ibu dan sekresi ASI sebaiknya lebih digalakkan, seperti lebih banyak makan sayur daun katuk, daun papaya dan sebagainya.