Bentuk aktip Vitamin B12 adalah sebagai ko-enzim, terikat pada 5’ deoksiadenyl melalui atom Co pada struktur vitamin ini.
Sejumlah system enzim memerlukan ko-enzim tersebut:
1. Reaksi-reaksi mutase, mencakup glutamate mutase methyl malonyl CoA mutase.
2. Reaksi-reaksi dehydrase, mencakup diol dehydrase, dan glycerol dehydrase
3. Reaksi-reaksi lain yang masih memerlukan data penelitian dan memerlukan ko-enzim Vitamin B12 ialah fermentasi lysine, konversi homocystein menjadi methionine, pembentukan methan, sintesa asetat oleh bakteri.
Fungsi vitamin B12 sangat erat hubungannya dengan fungsi asam folat dalam sintesa nucleoprotein. Defisiensi salah satu atau kedua vitamin sekaligus menyebabkan anemia makrocytik megaloblastik. Kegagalan sintesa DNA terutama karena hambatan methylasi uracil menjadi thymine.
Vitamin B12 berperan pula dalam methylasi 5 methyl THF menjadi THF yang diperlukan dalam sintesa methionine. Vitamin B12 dan asam folat saling berpengaruh juga atas kebutuhannya.
Bila salah satu vitamin ditambah, maka akan menyebabkan kebutuhan vitamin yang lainnya meningkat, sehingga mungkin menyebabkan timbulnya defisiensi vitamin yang tidak ditambahkan itu.
Berdasar keadaan saling pengaruh inilah, pemberian asam folat saja akan memberikan respon pada anemia megaloblastik, tetapi gejala-gejala CNS akan memburuk, karena terjadi defisiensi relative dari vitamin B12 yang naik kebutuhannya.
Respons anemia ini terhadap asam folat akan semakin menurun, karena vitamin B12 yang diperlukan dalam proses konversi 5’ methyl THF menjadi THF semakin defisien.
Sebaliknya pada pengobatan dengan Vitamin B12, asam folat tidak sampai mencapai tingkat defisiensi karena suplai dari absorbs makanan tampaknya tidak sampai menjadi limitina factor.