Fungsi karbohidrat didalam sel terutama sebagai penghasil energy, dan didalam hati dipergunakan pula untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
Karbohidrat didalam tubuh yang mengalami metabolisme untuk energy, melalui bentuk glukosa. Jalur katabolisme glukosa melalui dua phase, ialah phase anaerobic yang disebut jalur Embden-Meyerhoff, dan phase aerobic yang disebut siklus KREBS (siklus asam sitrat, siklus asam trikarboksilat).
Hasil akhir dari pengubahan karbohidrat menjadi energy adalah Adenosine Triphosphat (ATP), yang mengandung energy kimia tinggi (7 kal/Mol).
ATP merupakan cadangan energy yang dapat dipergunakan langsung didalam reaksi-reaksi biokimia yang memerlukan energy. Dalam proses ini, ATP berubah menjadi ADP (adenosine diphosphat), sambil melepaskan gugusan asam phosphate dan energy, yang dilanjutkan kedalam reaksi biokimia yang terjadi.
Didalam sel yang memerlukan persediaan energy dalam jumlah besar yang siap pakai, seperti otot skelet, simpanan energy ini diperbesar dengan pembentukan metabolit berenergi tinggi lain, yaitu Creatin Phosphat (phosphocreatine, phosphagen).
Creatinphosphat mendapatkan energinya dari ATP diatas. Kalau energy ini diperlukan lagi, phosphocreatin melepaskan kembali gugusan phosphate dan energinya, yang dipergunakan membentuk ATP dari ADP. Dari ATP energy tersebut diteruskan kepada reaksi biokimia yang memerlukannya.
Jadi ATP dan Creatinphosphat merupakan metabolit berenergi tinggi sebagai timbunan energy yang siap pakai, dengan perbedaan bahwa energy dari ATP dapat langsung diberikan kepada reaksi biokimia yang memerlukannya, sedangkan energy dari Phosphocreatin harus diberikan dahulu kepada pembentukan ATP, dan baru kemudian diteruskan kepada reaksi yang memerlukannya.