Pemberian ASI Pada Bayi di Awal Kelahiran

Pemberian ASI Pada Bayi di Awal kelahiranSeorang calon bayi tentunya sangat dinanti kelahirannya oleh keluarga barunya apalagi ibunya yang selama 9 bulan mengandungnya dan membawanya kemana-kemana apalagi jikalau bayi yang akan lahir itu adalah anak pertama tentunya harus dirawat dengan perawatan yang insten dan tentunya membuat ibu harus banyak belajar.

Saat itu adalah yang terberat buat bunda. Saat dimana tubuh masih lelah akibat hamil dan proses melahirkan. Mesti harus merawat bayinya yang seringkali rewel dan belum memiliki jadwal yang pasti. Jadwal tidur , menyusui , buang air dll semuanya masih sangat tidak teratur.Jangan putus asa bunda . Kuncinya adalah kesabaran dan ketelatenan. Hargailah waktu anda mengandungnya selama 9 bulan dan upaya anda yang penuh jerih payah bahkan penuh resiko.


Setiap bayi yang baru lahir pasti demikian . Jadi jangan risau . Setiap ibu pasti mengalami hal  ini. Kadangkala ada bantuan dari ibu anda atau mertua anda. Hargailah bantuan dan pengalaman mereka. Bekerjasamalah tanpa perlu menimbulkan konflik akibat perbedaan pendapat atau gaya mengasuh anak.


BACA:  Makanan yang Sehat Untuk Bayi

Begitu pula dengan jadwal menyusui. Segera susui bayi anda secara teratur sesaat setelah kelahirannya. Berikan hanya ASI mulai usia 0-6 bulan atau biasa disebut dengan ASI eksklusif. ASI bisa mencukupi segala kebutuhan akan nutrisi , gizi , antibodi dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan oleh bayi anda. ASI tidak tergantikan. Susui bayi sesering mungkin agar produksi ASI semakin meningkat karena ASI diproduksi berdasarkan supply on demand. Makanlah makanan bergizi yang seimbang , porsi yang cukup dan pola makan teratur. Perbanyak makan yang berprotein tinggi seperti telur , kacang2an , daging dll. Cukup istirahat , jangan stress , cukup cairan dan selalu berpikiran positif bahwa ASI adalah pilihan terbaik dan Ibu bisa memberikannya

 
BACA:  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pada Bayi

Bunda normalnya ASI itu keluar sesaat setelah melahirkan. Tapi ada rasa kuatir utama bagi seorang ibu yaitu Bayi yang menangis pasti lapar dan merasa ASI tidak keluar/tidak cukup bagi bayinya. Saya pun sempat mengalami hal tsb saat kelahiran anak pertama. Tapi dengan dukungan orang disekitar kita , banyak cari info dan dukungan dari dokter anak langganan saya maka Hal2 tsb tidak benar. Bayi yang menangis tidak selalu lapar. Bayi menangis bisa karena tidak nyaman akibat BAB , ngompol , digigit nyamuk , sumuk dll . Bisa juga bayi mennagis tanpa sebab atau hanya butuh didekap oleh ibunya. Alarm ini sering disalah artikan kalo menangis terus karena masih lapar. akhirnya mulailah ibu memberikan makanan / cairan selain ASI . Sehingga bayi kenyang hal lain dan berkuranglah frekuensi menyusui. Begitu juga ASI yang disusui langsung , pada awalnya saya bingung karena ASI kan tidak tertakar , beda dengan sufor yang bisa di takar dan bayi ditarget minum harus habis sesuai takaran kita. Padahal Tuhan mahakuasa menciptakan ASI itu cukup untuk bayi kita dan diciptakan pada awalnya memang sedikit sesuai kebutuhan bayi yang baru lahir.

BACA:  Pengaruh Dot dan Perkembangan Emosional Bayi Laki-laki

Biasanya bayi akan mempunyai pola yang teratur saat usia 3-6 bulan. Saat itu jadwal tidur , menyusui , BAB mulai terpola. Ibu juga akan semakin mudah dalam merawatnya karena semakin teraturnya. Agar terpola bunda juga harus disiplin menjaga semua kebiasaan bayi seperti saat menyusui ,saat menidurkan dll. Semangat bunda karena semuanya adalah berkat yang diberikan olehNya mulai dari kehamilan , kelahiran dan membesarkan buah hati kita.