Di negara- negara maju terdapat anggapan masyarakat, bahwa bahan makanan yang telah diproses di pabrik dan dikalengkan menyebabkan berbagai pengaruh yang merugikan ( penyakit ) bagi tubuh, sehingga terdapat kecenderungan untuk kembali mempergunakan bahan-bahan makanan alamiah yang segar tanpa terlebih dahulu mengalami proses teknologi modern di pabrik.
Kemunduran nilai gizi yang terjadi pada waktu prosessing ini diusahakan untuk membatasinya atau menguranginya dengan mempergunakan teknologi yang baik dari hasil penelitian yang banyak menghabiskan banyak biaya.
Inilah salah satu sebab mengapa bahan makanan kalengan lebih mahal harganya dibandingkan dengan bahan makanan alami yang segar. Bahan pengemas dan advertensi untuk menawarkan hasil olahan itupun ikut menambah tingginya bahan makanan kalengan.
Berbagai jenis produk ikan dan daging yang telah diolah secara teknologi pangan modern dan dikalengkan telah pula dihasilkan di Indonesia bahkan sudah diekspor ke negara-negara lain.
Di negara-negara dimana industri telah berkembang, air sungai dan air pantai tercemar oleh limbah industri yang beracun. Racun ini dapat membunuh ikan dan juga manusia yang mengkonsumsinya. Ada pula jenis plankton laut yang beracun dapat membunuh ikan.