Penentuan kadar protein dilakukan dengan method destruksi total dengan asam keras H2SO4 sambil dipanaskan pada suhu mendidih, menurut cara KYELDAHL.
Sekitar 2 gram sampel ditimbang kedalam labu Kyeldahl yang telah ditimbang kosong. Penimbangan dilakukan dengan ketelitian lima decimal, menggunakan timbangan analitik.
Kemudian ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat dan beberapa butir kaca untuk menghindarkan terlalu banyak terjadi busa campuran dipanaskan mendidih, yang diatur agar uap yang terjadi mengembun kembali pada bagian leher labu Kyeldahl yang berkapasitas 30-50 ml tersebut.
Bahan organic makanan akan didestruksi oksidatip sempurna menjadi H2O dan CO2 dan garam-garam sulfat serta (NH4)2SO4. Pemanasan diteruskan sampai isi labu menjadi bening. Kemudian labu didinginkan sampai suhu kamar.
Kedalam labu ditambahkan 2 ml aqua destillata dan setelah melarut, dipindahkan quantitatip ke dalam alat distillatory uap KYELDAHL ditambah indicator dan 2 ml KOH 1 N, lalu didestilasi dengan uap.
Distillate ditampung kedalam beker yang berisi 5 ml larutan asam borat yang diberi indicator. Destilate ditampung sampai sekitar 20-30 ml. Hasil destilasi dititrasi dengan HCL 0.1 N dari buret. Dari jumlah HCL dan titernya yang diketahui dapat dihitung total N yang ditampung dalam asam borat tersebut.
Dengan metoda ini yang diukur adalah total nitrogen yang dihasilkan oleh bahan makanan yang didestruksi oksidatip. Total nitrogen ini sebenarnya berasal dari protein dan sebagian lagi dari ikatan-ikatan organic non-protein.
N total = NiP + NPN
NP = Nitrogen dari protein
NPN = Nitrogen non-protein
Dalam metoda ini dianggap bahwa seluruh nitrogen berasal dari ikatan protein. Kadar nitrogen dalam protein rata-rata 16%, sehingga 1 gram nitrogen berasal dari 6,25 gram protein.
Jadi untuk mendapatkan total protein (crude protein), hasil total nitrogen dikalikan dengan konversi factor 6,25 (factor konversi universal).
Ketelitian nilai kadar protein tergantung dari komponen NPN, semakin besar NPN, semakin tidak teliti angka untuk kadar protein tersebut.
Karena itu pada penentuan kadar protein yang diteliti, komponen protein dari bahan makanan dipisahkan dahulu dengan cara presipitasi, lalu ditentukan kadar total N; didalam cara ini memang seluruh nitrogen berasal dari komponen protein. Angka konversi menjadi lain dari angka konversi universal.