Tepung Sagu atau Metroxylon sago

 

https://www.gizi.ilmukesehatan.comFEKULA

Bahan makanan sagu adalah hasil ekstraksi bagian ini batang pohon sagu, jado termasuk kelompok FEKULA. Di tepi-tepi pantai Sumatera Timur, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya serta beberapa pulau Maluku dan Kepulauan Mentawai terdapat hutan sagu yang pada dasarnya tumbuh liar secara alamiah.


Sebagian masyarakat diwilayah-wilayah tersebut memanfaatkan pohon sagu untuk diambil patinya ( amylum ) yang terdapat dibagian tengah batangnya. Mereka telah mengetahui kapan pohon sagu itu tiba waktunya untuk ditebang dan diambil sagunya.


BACA:  Sagu Sebagai Sumber Makanan

Satu pohon sagu dapat menyediakan bahan tepung yang cukup untuk menyediakan bahan tepung yang cukup untuk menyediakan bahan makanan pokok bagi keluarga yang terdiri atas lima orang selama satu bulan.

 

Pohon sagu tumbuh ditanah daratan rendah yang basah berawa-rawa. Pada dasarnya pohon ini tumbuh liar membuat hutan dan tingginya dapat mencapai 10-15 meter pada umur 5-12 tahun.

Hutan sagu di Indonesia mencapai beberapa ratus juta hektar dan belum dibudidayakan. Terdapat pohon sagu dengan jenis berduri dan ada pula jenis tidak berdiri. Keduanya dapat dimanfaatkan untuk diambil tepung dari hati batangnya.

BACA:  Pendekatan Terapeutik Untuk Menilai Kebutuhan Gizi

Diwilayah yang mempergunakan sagu sebagai bahan makanan pokok, jumlah pohon sagu yang tumbuh liar masih mel;ebihi jumlah yang diperlukan penduduk, sehingga persediaannya tidak perlu dikhawatirkan akan tidak mencukupi. Pohon sagu timbuh merupakan rumpun dimana satu pohon induk memberikan anakan disekitarnya.