Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani.
Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energy dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang merupakan sumber energy utama terdapat dalam bentuk zat tepung (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida).
Timbunan zat tepung terdapat di dalam biji, akar dan batang. Gula terdapat didalam daging buah atau di dalam cairan tumbuhan di dalam batang (tebu).
Karbohidrat penguat struktur tumbuhan terdapat sebagai selulosa di dalam dinding sel. Perbedaan khas antara sel tumbuhan dan sel hewan, ialah pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang mengandung selulosa, sedangkan sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Melainkan terdapat selaput sel (membrane sel), yang terdiri atas protoplasma yang mengalami modifikasi.
Serat-serat kayu pada batang tumbuhan mempunyai dinding sel yang tebal, diperkuat oleh selulosa. Meskipun pohon telah mati, dinding serat kayu ini masih tetap bertahan dan menyebabkan batang kayu dapat bertahan lama.
Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari timbunan, yaitu biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umumnya termasuk bahan makanan pokok.
Karbohidrat hewani berbentuk glikogen, terutama terdapat didalam otot (daging) dan hati. Namun demikian jumlahnya terbatas, dan setelah binatang mati, glikogen mengalami penguraian sehingga didalam daging praktis menjadi nol, ketika sampai didapur untuk dimasak.
Ada pula jenis-jenis yang mengandung cukup banyak karbohidrat seperti pisang, sawo, nangka, sukun, dan kelewih.
Bahan makanan pokok biasanya merupakan sumber utama karbohidrat, karena selain tinggi kadar amylumnya, juga dapat dimakan dalam jumlah besar oleh seseorang tanpa menimbulkan keluhan (misalnya merasa nek, mual). Bahan makanan pokok di Indonesia dapat berupa beras (serelia), akar dan umbi, serta ekstra tepung, seperti sagu.