Musibah kelaparan wilayah yang luas mungkin terjadi akibat musim kering yang panjang didaerah luas atau karena resesi ekonomi yang mengakibatkan banyak pengangguran.
Persediaan bahan makanan pokok berkurang dan harga-harga membumbung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat menurun karena banyak yang diputus hubungan kerja ( PKH ). Dampak musibah ini akan terasa oleh sebagian besar masyarakat hampir diseluruh negeri, terutama kelompok masyarakat ekonomi lemah.
Banyak factor-faktor lain yang terkait dengan kedua sebab ini dan juga dampaknya terkait pada factor-faktor yang sangat meluas. Faktor-faktor luar negeri ( internasioanal ) juga ikut dipersulit kondisi dan penanggulangannya.
Maka penanggulangannya juga tidak cukup dicoba dengan usaha-usaha dalam negeri saja, tetapi harus mencakup bantuan badan-badan pemerintah internasional.
Sejumlah banyak negara telah mengalami kesulitan musibah ini dalam bagian kedua abad kedua puluh dan Indonesia mengalami akhir abad tersebut.
Rupaya cara menanggulanginya berbeda-beda untuk masing-masing negara, Indonesia ditimpa musibah akhir tahun 1997-an sampai tahun 1998 masih belum tampak akan dapat ditanggulanginya.
Tampaknya kebijaksanan pembangunan yang telah ditempuh sejak tahun 1965-an harus diubah, kebijaksanaan politik, perokonomian, pertanian, perindustrian dan sebagainya secara menyeluruh harus diubah, disesuaikan dengan pengaruh globalisasi.