Ubi jalar juga merupakan umbi akar yang merupakan simpanan energy bagi tumbuhan tersebut. Bentuk daunnya sangat bervariasi dari bentuk lonjong sampai bentuk seperti jari; dengan kelukukan tepi yang banyak dan dalam.
Umbi jalar dapat berwarna putih, kuning, orange sampai merah, bahkan ada yang berwarna kebiruan, violet atau berbintik-bintik biru. Ubi yang berwarna kuning orange sampai merah banyak mengandung korotinoid yang merupakan precursor bagi vitamin A.
Jenis umbi ini tersebar dberbagai negara dengan diberi nama yang berbeda pula. Di India diasebut Vallikilangu, di Mixico diberi nama Comate, di Afrika Barat disebut Dankali, sedangkan di Indonesia Ubi jalar atau Boled.
Ubi jalar ini mengandung protein kadar rendah, tetapi kualitas protein cukup baik dengan protein score 81. Timbunan kalori dalam ubi jalar berbentuk karbohidrat.
Tanaman ini juga dimakan daunnya yang jika dimasak dengan api memberi kesan yang berlendir. Kadarnya akan karotinoid cukup tinggi dan daunnya setelah dimasak cukup lunak.
Ubi jalar yang belum dipanen dan masih melekat pada pohonnya, tidak dapat bertahan lama seperti singkong, mudah menjadi busuk atau mudah dimakan hama ( burik, kulanas ). Tetapi bila dipanen ubi jalar lebih tahan lama untuk disimpan, dibandingkan dengan singkong.
Diwilayah Indonesia yang mempergunakan ubi jalar sebagai bahan makanan pokok ialah Irian Barat ( pedalaman ). Mentawai dan Nias. Ubi jalar mempunyai rasa agak manis, sehingga jarang dipergunakan sebagai bahan makanan pokok ditempat-tempat di luar.